note

note

Senin, 13 April 2015

Waspada terhadap kecurangan Polantas saat anda ditilang

Gila gw gak habis pikir sama tingkah laku para "penegak hukum" 
tanggal 27 Maret 2015, waktu itu gw mau jemput pacar gw yang pulang dari kuliahnya, gw nunggu di UKI, pas lagi di lampu merah deket halte uki gw kena tilang, katanya knalpot gw gak standar (pake knalpot recing). singkat cerita gw gak mau damai atau NYOGOK polantas, sampe 3x bapak polantas nanya mau titip atau sidang sendiri.. dengan yakin gw jawab TILANG AJA PAK.. karena sebelumnya gw udah pernah ikut sidang jadi gak masalah kalo sidang lagi, paling hanya menunggu no urutnya yang membosankan.. selesai gw di tilang. gw lanjutin perjalanan ke tempat dimana gw biasa nunggu pacar gw dateng.

gw baca surat tilangnya gw kena pasal 281, karena gw tidak hapal pasal-pasal peraturan lalu lintas, gw cuma mengingat saja pasalnya tanpa tau isi pasal tersebut..
gw seharusnya ikut sidang jum'at tanggal 10 April 2015, namun karena gw sibuk pekerjaan gw dateng tanggal 13 Maret 2015 pagi tadi. gw datang ke Pengadilan Negeri JakTim Pondok Kopi, ternyata pas sampe sana tidak ada sidang untuk tilangan karena sidang tilangan hanya di hari jum'at, dan gw disuruh ke Kejaksaan Negeri JakTim Jatinegara. sampe disana gw nanya sama petugas yang ada di pos, tapi yang jawab juru parkir disana.. bla bla bla gw mau jemput STNK. ujungnya setelah jelasin tuh Juru parkir nawarin bantuan (DASAR CALOOOO) ngapain gw jauh jauh mau ikut sidang kalo pake calo. mending gw bayar di tempat waktu itu. dia nawarin Rp. 80.000,- tetep gw bilang GAK!!! dan gw disuruh ke gedung sebelah karena tanggal sidang gw udah lewat, jadi langsung keloket pembayaran tanpa ikut sidang..

gw dapet no urut 97 lumayan gak terlalu jauh di banding sidang gw yang pertama kali tahun awal 2014 di Pengadilan Negeri Bekasi. waktu itu gw dapet no urut 204 kalo gak salah inget.
singkat cerita no urut gw dipanggil ke loket, gw kena denda Rp. 70.000,-
selesai perkara

sebenernya gw masih bingung kenapa kena dendanya gede banget 70 ribu, waktu itu gw salah jalur kena Rp.49.sekian kok ini malah gede kan lebih melanggar salah jalur di banding pakai yang tidak standar, dari situ gw mulai googling cari tau isi pasal 281, 

kaget gw pas baca itu, kesalahan gw adalah TIDAK MEMAKAI ATRIBUT KENDARAAN YANG TIDAK STANDART, TAPI KENAPA DIKASIH PASAL GW TIDAK PUNYA SIM!!!!! Astagfirullah semoga cepet tobat tuh polantas gendut yang nilang gw!!
gw lanjut googling cari tau pasal yang pake knalpot resing(atribut tidak standar)


dan gw dapet pasalnya tentang atribut yang tidak standart, gila jauh bgt dendanya, bener-bener kacau polantas sekitaran UKI.. lagi kenapa ngelarang pakai knalpot recing dengan alasan menggangu ketenangan lingkungan karena berisik, tapi penjual dan yang memproduksi gak di tindak, gw liat masih banyak di sisi jalan yang jual knalpot recing.. 

untuk semua temen-temen mulailah hari ini dengan kejadian yang gw alami kalian harus lebih teliti lagi kalo nanti ditilang polantas, liat pasalnya jangan mau kalo pasalnya berbeda dengan yang kesalahan kita

dibawah ada daftar pasal-pasal yang berkaitan dengan Peraturan Lalu Lintas
gw ambil daftar tersebut dari akun blogger Bang Ali
Berikut Beberapa Pasal Dalam Pelanggaran Lalu Lintas :
Pasal 280 = kendaraan tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), klo kita sering bilang plat nomor; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 2 (dua) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)

Pasal 281 = tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) ; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 4 (empat) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
Pasal 282 = tidak mematuhi perintah yang diberikan oleh petugas Kepolisian; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Pasal 283 = mengemudi secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi ; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 3 (tiga) bulan atau denda Paling Banyak 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)

Pasal 284 = tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda; Pidana Kurungan Paling Lama 2 (dua) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
 
Pasal 285 = kendaraan tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan (kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot dan kedalaman alur ban; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama  1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh  ribu rupiah)

Pasal 287 = melanggar rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 2 (dua) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) = melanggar aturan gerakan lalu lintas atau tata cara berhenti dan parkir; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) = melanggar ketentuan mengenai penggunaan atau hak utama bagi kendaraan bermotor yang menggunakan alat peringatan dengan bunyi dan sinar; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan
atau dendan Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) = melanggar batas kecepatan paling tinggi atau paling rendah ; Pidana Kurungan Paling Lama 2 (dua) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

Pasal 288 = tidak dapat menunjukan STNK atau STCKB ; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 2 (dua) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) = tidak dapat menunjukan Surat Izin Mengemudi (SIM) ; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan dan/atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Pasal 291 = tidak menggunakan helm SNI ; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) = membiarkan penumpang tidak menggunakan helm; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Pasal 293 = tidak menyalakan lampu pada malam hari dan kondisi tertentu; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) = tidak menyalakan lampu pada siang hari; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 15 (lima belas) hari atau denda Paling  Banyak Rp. 100.000,- (seratur ribu rupiah)

Pasal 294 = berbelok atau berbalik arah tanpa memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atu isyarat tangan; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Pasal 295 = berpindah lajur atau bergerak ke samping tanpa memberikan siyarat ; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 1 (satu) bulan atau denda Paling Banyak Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)

Pasal 296 = tidak berhenti pada perlintasan antara kereta api dan jalan ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup dan/atau isyarat lain ; Sanksi Pidana Kurungan Paling Lama 3 (tiga) bulan atau denga Paling Banyak Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)

Pasal 310 ayat (1) = karena kelalaian mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan kerusakan kendaraan dan/atau barang ; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 6 (enam) bulan dan/atau denda Paling Banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
ayat (2) = karena kelalaian mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang; Sanksi Pidana Penajara Paling Lama 1 (satu) tahun dan/atau denda Paling Banyak Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah)
ayat (3) = karena kelalaian mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka berat ; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling Banyak Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) = mengakibatkan orang lain meninggal dunia; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 6 (enam) tahun dan/atau denda Paling Banyak Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah).

Pasal 311 = dengan sengaja mengemudikan kendaraan bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 1 (satu) tahun atau denda Paling  Banyak Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) '= jika mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan kerusakan kendaraan dan/atau barang; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 2 (dua) tahun atau denda Paling Banyak Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) = jika mengakibatkan kecelakaan lalu lintas korban luka ringan dan kerusakan kendaraan dan/atau barang; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 4 (empat) tahun atau denda paling Banyak Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) = jika korban luka berat ; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 10 (sepuluh) tahun atau denda Paling Banyak Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) = jika korban meninggal dunia; Sanksi Pidana Penjara Paling Lama 12 (dua belas) tahun atau denda Paling Banyak Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah)
(sumber:blog.bang ali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar